5.06.2009

Studi Analisis Salafi & Salafiyah Kontemporer di Indonesia

Ditinjau dari fenomena kontemporer di Indonesia, analisis yang akan saya paparkan bisa jadi sangat subyektif. Saya tidak mengetahui secara secara mendalam sepak terjang gerakan Salafiyah di lapangan secara khusus. Saya hanya pernah beberapa kali mengikuti taklim-taklim mereka itu pun secara tidak sengaja. Saya juga tidak pernah menyengajakan diri mendengarkan media-media elektronik kalangan Salafi, Rodja atau lainnya. Saya juga sangat sedikit membaca buku-buku bertemakan Salafiyah yang ditulis oleh da’i-da’i Salafi.

Intinya secara ‘formal’ saya bukanlah bagian dari jama’ah gerakan Salafiyah kontemporer. Maka dari sudut keilmiahan sebuah studi, saya tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk melakukan analisa ini.

Namun berangkat dari pembagian tugas penulisan makalah yang tidak dapat diganggu gugat dan memahami bahwa sebuah studi analisis justru bisa lebih obyektif jika diteliti oleh kalangan dari luar kalangan gerakan salafiyah. Maka sekalipun penisbatan istilah Salafi dan Salafiyah masih debatable, saya berusaha keluar dari itu untuk memandang fenomena gerakan Salafiyah kontemporer sejauh mata saya mampu memandangnya secara kasat di lapangan.

Secara umum saya memandang gerakan Salafiyah di Indonesia berada pada rel yang sama dengan gerakan-gerakan revivalisme Islam lainnya semisal Muhammadiyah, Persatuan Islam dan Al-Irsyad. Gerakan yang berupaya mengembalikan rujukan umat kepada dua sumber aslinya yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sama-sama merujukkan pemahamannya kepada pemahaman Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang diklaim sebagai pembangun madrasah Salafiyah terakhir. Kedua Syaikh ini merupakan rujukan pokok bagaimana memahami pemahaman Salafus Shalih terhadap Syari’at bagi semua gerakan revivalisme Islam di Indonesia. Bahkan tanpa disadari hampir menjadi semacam teks tertutup logosentrisme tanpa digugat.

Terkait hal itu, saya khawatir gerakan Salafiyah yang sangat anti ta’ashub (fanatisme) ini ternyata melakukan hal yang sama. Betapa tidak, sependek pengamatan saya dari pemaparan da’i-da’i Salafi saat membahas suatu persoalan senantiasa seolah menjadi nampak wajib mengutip ungkapan-ungkapan kedua Syaikh ini. Seolah-olah beliau berdua sebagai manusia biasa bisa luput dari salah dan khilaf. Hampir tidak pernah ada dari mereka yang mempertanyakan atau bahkan mengkritisi beberapa pemikiran beliau berdua. Tentu hal ini saya sampaikan tanpa mengurangi ta’dzhim kepada kedua syaikh tersebut.

Dari fenomena seperti itu kadang saya berfikir gerakan Salafiyah Wahabiyah ini sama dengan gerakan Salafiyah Nahdliyyinah. Nahdlatul Ulama dalam proses pencarian hukum menggunakan prosedur bottom up (dari bawah ke atas) dimulai dengan mencari qaul-qaul Ulama - Qiyas/Ijma’ - Hadits - Al-Qur’an. Kenapa demikian, karena seringkali dalam setiap kupasan masalah lebih banyak qoul Ulamanya daripada ayat ataupun hadits.

‘Ala kulli hal gerakan Salafiyah dipandang berhasil membuka mata umat untuk kembali kepada panduan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan manhaj Salafus Shalih sekalipun kemudian banyak mendapatkan gelar sebagai ‘pemecah jama’ah dan perusak ukhuwah’. Hal ini terjadi mungkin diakibatkan kurang mampu menerjemahkan fiqh da’wah secara baik.

Pemahaman saya terhadap gerakan Salafiyah justru banyak dipengaruhi (berkesesuaian) oleh bacaan-bacaan ‘kontra gerakan Salafiyah semisal buku-bukunya Ustadz Abduh Zulfidar Akaha; Siapa Teroris Siapa Khawarij, Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi dan bukunya Ustadz Abu Abdirrahman Al-Thalibi; Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, Menjawab Tuduhan serta buku-buku lain yang membahas tema Salafiyah secara umum.

Oleh Karena itu dapat dikatakan saya merasa lebih cocok dengan model pemahaman kedua penulis di atas dalam merumuskan pembacaan terhadap Islam, dakwah dan urusan kaum Muslimin.

Maka berdasarkan pengamatan di lapangan yang kesimpulannya bisa benar dan bisa salah, saya cenderung sepakat dengan Ustadz Abu Abdirrahman Al-Thalibi (Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak 2: Menjawab Tuduhan, 2007) yang menetapkan beberapa karakter khas kaum yang mengaku Salafiyyun di Indonesia antara lain:

Pertama, Sangat membela istilah Salafi dan Salafiyah. Sebagai pendapat atau ijtihad ilmiah, klaim itu layak dihargai. Namun yang bermasalah jika pemakaian istilah Salafi atau Salafiyah itu dianggap sebagai wajib atau sunnah. Sebab tidak ada satu pun nash syari’at yang memerintahkan atau menganjurkan untuk memakai nama salafi atau salafiyah.

Kedua, Merasa sebagai kelompok paling benar. Disinilah rahasia eksistensi kelompok ini. Mereka ada dan berkembang karena merasa diri paling Ahlus Sunnah, paling Firqotun Najiyyah, paling Thoi’fah Manshurah, dan sebagainya. Konsekuensinya, mereka banyak mencela dan menyesatkan kelompok-kelompok Islam lainnya.
Ketiga, Sibuk mengingkari, membantah atau mencela kesesatan orang lain dengan dalih berjihad membela Islam.

Keempat, Sangat sensitif terhadap penyimpangan dan sangat keras ketika mencela. Dalam bahasa lain “Tipis telinga Tajam lidah”.

Kelima, Bersikap fanatik terhadap ulama dan kelompoknya. Salafi sangat mengingkari sikap hizbiyyah (fanatik golongan), tetapi sebenarnya mereka terjerumus ke dalam perilaku yang sama. Hanya bedanya, salafi tidak terikat oleh sistem organisasi tertentu. Salafi hanya merujuk kepada ulama-ulamanya, kitab-kitab standarnya, majlis-majlis taklim salafi, media massa salafi, serta bergaul dan bermuamalah dengan sesama salafi.

Keenam, Tidak mengerti konsep Hizbiyyah dan terjerumus di dalamnya

Ketujuh, Kurang memahami Manhaj Ahlus Sunnah

Kedelapan, Tidak jujur dalam perselisihan

Kesembilan, Tolong menolong dalam kesalahan. Hal ini timbul dari sikap fanatisme golongan yang berlebihan. dan

Kesepuluh, Krisis dalam perkara Akhlaq.

Demikianlah sekilas pembahasan tentang beberapa karakter negatif salafiyyin. Namun tentunya, harus sangat disadari, bahwa salafi juga memiliki kebaikan-kebaikan. Artinya, salafi bukanlah kelompok Islam yang suci dari kesalahan dan bersih dari penyimpangan. Sebagaimana lazimnya kelompok-kelompok Islam lain, salafi juga tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Aqidah Salafus Shalih radiyallahu ‘anhum bukanlah merasa diri telah selamat, lalu orang lain dianggap sesat. Aqidah Salaf adalah TAQWA, yaitu merasa takut kepada Allah atas kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Tidak ada satu pun Salafus Shalih yang merasa aman dari makar Allah swt:

“Apakah mereka merasa aman dari makar (ujian) Allah? Maka tidak lah merasa aman dari makar Allah, melainkan orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raaf: 99)


Contoh Akhlaq Salafiyyin di sebuah situs:
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya
Oleh abah ( 06 2007 16:08:01 )
Emang si Hakim tuh ngaku2 diri salafi dan paling bener sendiri
Kalian sama saja !!!!
Oleh Pembongkar SALAFI Gadungan !!! ( 16 2007 21:18:12 )
Kamilah salafus sholih !
Oleh Abdul Hakim Abdat As-Salafi ( 16 2007 21:29:29 )
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya
Oleh kaisar_penis ( 21 Juni 2008 18:56:33 )
hahaha.....liat sawomatang.com baru ngomong
ane tantang ente mubahalah tlp ane di 02199282017 berani kaga ane kaga takut mati dosa ane dah banyak neh
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Ibnu Muhammad at 30 Oktober 2008 19:50:59
Sungguh tulisan yang sangat amat tidak bermutu, gaya penulisannnya seperti kaum khawarij dari Laskar Mujahiddin (baca:Laskar Khawarij)
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh KHOSHIIMUK at 04 Desember 2008 07:17:40
jangn ngawur klo nulis..........
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Jay at 06 Desember 2008 10:34:25
Pak Abu, kayanya antum benci sekali kpd ust. Hakim.. masa' perkataannya yang cuma sedemikian dikatakan melecehkan ulama.. kayanya ngga begitu deh..
Memang sih, kalo ditinjau dari sudut psikologi, kebencian itu salah satunya bisa bikin penilaian jadi ngga obyektif thdp yang dibenci, walaupun ada sedikit kebaikan pada yg dibenci itu. saya melakukan pengamatan ini pada waktu yang lama dan pada orang yang berbeda-beda. Semua menunjukkan ke arah itu.
Apa dengan kutipan diatas, pak Abu yakin kalo ust. Hakim melecehkan ulama? Dari sisi ilimiah, asumsi seperti itu kurang/tidak valid. Dari keilmuan secara umum saja, untuk membuktikan hipotesis/opini/paradigma, selalu diperlukan penelitian pada objek yg diteliti pada waktu yang lama, sampel yg banyak dan bisa di ulangi pada waktu yg lain (representative, reproducable dan valid). Jadi kalo cuma seperti disebutkan diatas aja faktanya, saya kira terlalu terburu2 mengambil kesimpulan.
Saya mencoba memberikan pendapat dari sudut ilmiah secara umum, tidak menilai objek yang diperbincangkan. karena saya melihat banyak sekali tulisan yang menghasilkan kesimpulan secara terburu-buru tanpa didahului oleh penilaian yang komprehensif, akhirnya tulisan dan kesimpulan yang dibawakan jadi kering, hampa dan rapuh.
Jadi, siapa saja boleh dikritik dan di nilai, tapi atas dasar penilaian yang objektif, bukan atas dasar sentimen pada objek yang diteliti. mudah2an hasilnya lebih optimal dan berbobot. Ngga kelihatan membabi-buta.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Zubair at 31 Desember 2008 20:16:45
Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji siapa sih???? aktivis hizbiyah kah???? atau biang ahli fitnah???
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu ahmad at 17 Februari 2009 08:33:12
berhati-hatilah dg tulisan2 spt ini, tabayyun dg benar.
sibukkan kalian dg ilmu dan amal!!!
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu qudaimah al atsary at 18 Februari 2009 10:22:54
ketika saya datang ke as sofwa di lenteng agung ( biara salafy turotsi), ustadz2 as sofwa bilang haram hukumnya bermajelis dan bertalim dengan salafy yamani.
ketika saya hadir di Jalan Haji Asmawi Jakarta selatan ( biara salafy wahdah islamiyyah), ustad2 salafy wahdah bilang salafiyyin aliran turotsi itu hizbi antek PKS dan ikhwanul muslimin yang termasuk 72 golongan yang masuk neraka jahanam.
ketika saya hadir ditaklim salafy yang ada di masjid hidyatusalihin poltangan pasarminggu ( gereja markas geng salafy sururi), ustad2nya bilang kalau salafy wahdah islamiyyah adalah khawarij anjing2 neraka yang menggunakan sistem marhala.
ketika saya hadir di masjid fatahillah ( salah satu sinagog salafy yamani), rabi-rabi salafy yamaninya bilang kalau salafy sururi, salafy haroki, salafy turotsi, salafy ghuroba, salafy wahdah islamiyyah, salafy MTA, salafy persis, salafy ikhwani, salafy hadadi, salafy turoby bukanlah salafy tapi salaf-i (salafi imitasi) yang khawarij, bidah dan hizbi.
Jafar Umar Thalib (salafy ghuroba) bilang kalau Abdul Hakim Abdat ( salafy turotsi)itu ustad otodidak yang pakar hadas ( najis) bukan pakar hadis
Muhamad Umar As Seweed ( salafy yamani) bilang kalau Jafar Umar Thalib itu ahli bidah dan khawarij. bahkan komplotan as seweed bikin buku dengan judul " pedang tertuju di leher Jafar Umar Thalib" yang artinya Jafar Umar Thalib halal dibunuh
Abdul Hakim Abdat (salafy turotsi) bilang kalau salafy Wahdah Islamiyyah itu sesat menyesatkan dan melakukan dosa besar (hanya) dengan mendirikan yayasan/organisasi.oragnisasi adalah hizbi.
salafy Wahdah Islamiyyah bilang kalau kalau salafy Yamani dan Abdul Hakim Abdat itu salafy2 primitif dan terbelakang yang hanya cocok hidup di jaman puba atau pra sejarah.
pokoknya tak terhitung lagi perseteruan antar salafy. dan....ini baru kisah perseteruan antar sesama salafy, belum lagi perseteruan salafy dengan NU, Persis, Muhamadiyyah, Majelis Rasulullah, PKS, DDII, tarbiyyah, Nurul Musthofa, HTI dan banyak lagi.
ironis sekali, salafy yang mengaku2 anti perpecahan, anti hizbi kok malah berperan sebagai aktor utama perpecahan umat islam.juga sebagai biang kerok kekisruhan dikalangan ahlu sunnah. salafy sendirilah penyebab dakwah salafusalihin menjadi hancur berantakan.
ironis sekali, rabi-rabi salafy yang konon belajar jauh2 dan lama2 ke timur tengah, tapi ditataran basic yaitu akhlak, sangat bejat dan arogan.
mereka tak ubahnya seperti orang dungu narsis yang tenggelam di lautan tumpukan buku2 tebal.
yah...keledai ditengah tumpukan buku2 tebal tetap saja keledai.
jangan halangi dakwah salaf, biarkan salafy sendiri yang menghalangi dakwah salaf.
jangan memecah belah barisan salaf, karena barisan salaf akan berpecah belah dengan sendirinya dan secara alami.
jangan hancurkan salafy, karena cukup salafy sendiri dengan kesadaran penuh dan suka cita menghancurkan dirinya sendiri.
sudah terlalu lama firqoh salafy dari apapun alirannnya dan sektenya melukai umat islam, melukai ahlu sunnah, melukai ahlu atsar dengan gaya2nya yang egomaniak. mungkin sekarang tiba saatnya pembalasan dari Allah azawajalla.
gara2 cara dan tabiat orang salafylah yang menyebabkan masyarakat awam menjadi benci terhadap sunnah
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu wahid at 19 Februari 2009 11:17:14
setuju, semakin lama gabung sama salafy, semakin bingung ane jadinya. isinya hujatan sama berantem melulu.semakin lama, dakwah salafy semakin memilukan sekaligus memalukan
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh ghozali at 21 Februari 2009 12:18:55
seharusnya pemerintah RI memenjarakan dan menangkap salafiyyin terutama ustad2nya yang suka provokasi, serta membekukan aset2nya, karena cukup lama salafi itu memecah belah kerukunan dan mengusik keamanan masyarakat indonesia. MUI juga harus proaktif untuk memfatwakan bahwa salafi ini adalah sempalan aliran sesat yang tidak boleh dibiarkan di bumi indonesia tercinta ini.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh ibnu rodjat at 21 Februari 2009 13:07:58
antum hati-hati kalau bicara, seharusnya yang ditangkepin sama pemerintah bukan ikhwah salaf tapi para khawarij hizbi macam nurwahid hidayat, tifatul sembiring, abu bakar baasyir, habaib, muhamad umar asseweed, jafar umar thalib karena mereka adalah ahli bidah dan perusak dakwah islam yng sesungguhnya.
semoga Allah memberikan keluasan pada ust Hakim Abdat untuk menjalankan dakwah salaf dan melindungi dari ustad gadungan.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh joni at 24 Februari 2009 11:58:14
ustad Abdat itu emang ustad mesum..
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Salafi Tobat at 02 Maret 2009 00:27:09
Ust Abdat ustadz mesum?? ... fitnah !! ... semua ustazd salafi .. bukan dia doang ...!! fitnah ente ..!
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh khalil at 03 Maret 2009 15:01:15
diluar salafy adalah ahli bidah yang sesat dan menyesatkan
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh si keren at 27 Maret 2009 16:33:10
nah begini ni forum yang menjelekkan sesama muslim..yang merasa Surga miliknya sendiri....yang membid'ahkan fanatik terhadap ulama ato syaikh tertentu, tapi fanatik sama syaikhnya sendiri gak bid'ah....keren akhirnya ketahuan juga khawarij model baru....
udahlah sesama ahli bid'ah jangan membid'ahkan
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh al-bugisy at 29 Maret 2009 11:20:06
assalamu alaikum, kepada seluh saudaraku salafiyyun, siapapun antum, dimanapun antum ngaji, saatnya kita semua ruju' kepada kebenaran. tinggalkan segala kebencian, caci maki, permusuhan dasb. mari kita merajut ukhuwah diatas Al-Kitab Wassunnah. kita semua adalah thullab, penuntut ilmu, ustadz-ustadz salafy adalah manusia biasa. apabila mereka melakukan suatu kekeliruan, tidak sepatutnya kita sebarkan kekeliruan itu. kalau ada yang berbeda dengan pemahaman kita atau ustadz kita, maka jangan segera membuat pernyataan, bantahan, ataupun serangan balik. tetapi yang pertama yang harus dilakukan adalah MUHASABAH 'ALAN NAFS. tetaplah berprasangka baik kepada setiap ulama, ustadz kita. bagi ana tidak ada yang lebih membahagiakan ana kecuali seluruh ustadz salafiyyin di negeri ini bersatu diatas manhaj yang haq ini.
kepada saudaraku salafiyyun, mari kita membangun cinta dan kasih sayang diatas sunnah, saling menolong, menasehati dengan cara yang ma'ruf, seburuk-buruknya seorang salafy, jauh lebih baik daripada seorang mubtadi', hizbiy, atau ahlul ahwa'. tidak sepatutnya celaan, cacian, makian dan kata-kata kasar ditujukan kepada mereka. berharaplah bahwa siapapun saudara kita salafiyyun yang tergelincir kedalam kekeliruan, lebih mudah untuk ruju' kepada kebenaran dibanding selainnya. ikhlashkan doa kepada Allah SWT semoga suatu saat mereka beroleh kebaikan, hidayah dan kemuliaan.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh al-bugisy at 29 Maret 2009 11:21:12
Ana menasehatkan kepada seluruh kaum muslimin, untuk tidak buru-buru membuat pernyataan, penolakan atau bantahan kepada salafiy dan salafiyyin. ana dahulu adalah penentang paling keras bahkan kasar terhadap salafi, ketika ana masih sibuk dan tergila-gila dengan organisasi. ana 6 tahun ikut Jamaah Tabligh, sempat ikut Dzur di Makassar lalu khuruj ke Takalar, Gowa,Bantaeng. kemudian ana melanjutkan dakwah Jamaah Tabligh di Sorong Papua. namun kecintaan saya kepada kebenaran, tidak menyebabkan ana fanatik terhadap dakwah tabligh ini. lalu ana ikut mengaji di Pimpinan Daerah Muhammadiyah sorong, yang pada akhirnya ana menjadi pengurus pada organisasi tersebut sebagai anggota Majelis Tarjih. Ketika suatu saat ana bertemu dengan aktifis pergerakan Islam, ana pun ikut ngaji dan ikut dalam pergerakan Islam tersebut yang akhirnya menyebabkan ana didaulat sebagai Sekertaris Daerah Partai keadilan Sorong. Namun sekali lagi kecintaan ana kepada kebenaran tidak menyebabkan ana fanatik dan menutup diri dari segala argumen yang bersumber dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah. sehingga tibalah suatu saat ketika hidayah Allah SWT mendatangi ana melalui suatu perdebatan panjang nan alot dengan kawan-kawan yang ngaji salafi. perdebatan demi perdebatan sering terjadi bahkan kadang berlangsung panas. namun ana tidak bisa menyembunyikan ketertarikan ana atas semua argumen yang disampaikan kawan saya yang senantiasa mengutip ayat-ayat Al-Qur'an Hadits dan ucapan para ulama. akhirnya ana memberanikan diri untuk ngaji kepada ustadz salafi alumni Yaman, bertanya dan berdebat dengan ustadz tersebut. dan alhamdulillah sejak saat itu sampai sekarang ana lebih mantap dan lebih tenteram dengan manhaj yang haq ini dan Insya Alah ana tetap berpegang teguh diatas manhaj yang haq ini sampai ajal menjemput. jadi intinya, daripada sibuk membantah dan menolah salafi, lebih baik antum ketemu langsung ustadznya, ngaji,bertanya, menggali lebih dalam tentang salafi. jika antum tetap tidak suka, toh tidakada paksaan untuk ikut. jangan hanya melihat dari jauh, menerima pendapat, komentar dari orang lain, yang belum tentu obyektif. JAZAAKUMULLOHU KHOIRON KATSIIRON.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh al-bugisy at 29 Maret 2009 11:21:46
BERANIKAN DIRI UNTUK MEMBUKA HATI SELUAS-LUASNYA, DALAM RANGKA MENERIMA KEBENARAN YANG BERSUMBER DARI AL-QUR'AN MAUPUN AS-SUNNAH. JANGAN TAKUT DENGAN CELAAN ORANG, KARENA KITA BUKAN BERIBADAH KEPADA MANUSIA. BARANG SIAPA YANG YANG BERPEGANG TEGUH KEPADA KEBENARAN PASTILAH MEREKA AKAN BERHADAPAN DENGAN ORANG YANG MENENTANG, MENYELISIHI BAHKAN MUNGKIN MENYAKITI MEREKA. COBA ANTUM SEMUA RENUNGKAN, BUKANKAH NABI MUHAMMAD ITU MANUSIA TERBAIK? PALING MULIA AKHLAKNYA? PALING TINGGI TAQWANYA KEPADA ALLAH SWT? TAPI COBA PERHATIKAN BETAPA BANYAK MANUSIA MENENTANG, MENGHINA DAN MENYAKITINYA. NAMUN KESUDAHANNYA, TERNYATA BELIAULAH PEMENANGNYA DIDUNIA MAUPUN DIAKHIRAT
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh boni at 30 Maret 2009 18:50:54
al bugisy ini ana pikir salah satu antek pendeta salafy yang takabur. masak dia nulis ' sejelek2nya salafy masih jauh lebih baik dari hizbi dll'. nah kalo salafynya doyan zina, suka menyebar fitnah, cabul, ahlu ahwa, kawin cerai,makan riba apakah itu jauh lebih baik dari seorang "hizbi" yang bertaqwa pada Allah, seorang "hizbi" yang ahlu atsar dan pembela sunnah? kita semua harus tau, kalau salafy ngomong "hizbi" berarti mereka itu sedang merujuk pada ikhwanul muslimin, Hizbut Tahrir, Al Irsyad, yayasan At turots, Muhamadiyyah, NU, Dewan Dakwa, KISDI, KOMPAK dll. sungguh arogan dan lancang sekali salafy itu
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu ja'far at 04 April 2009 20:44:34
Ana khawatir kalau salafiyyun di negeri kita ini bukan pecah, tapi sengaja dipecah oleh tangan-tangan tersembunyi yang ingin menikam dakwah ahlussunnah yang mulia ini. maka daripada itu janganlah saling menghujat dan mencela, sehingga ahli bid'ah menjadi gembira, dan ingat, walaa tuzakkuw anfusakum,....... nahnu a'lamu bi imaanikum.
Ana nesehatkan kepada salafiyyun di Indonesia untuk lebih mendalami ilmu Syar'i dan menahan lisan untuk menghujat sesama muslim karena itu suatu kezhaliman.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu jihad at 05 April 2009 13:13:37
ah salafy mah kaga usah diapa-apain
diemin aja...
ntar juga pada berantem sendiri
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Abu abyan at 10 April 2009 22:36:38
kalian semua sama saja ga ada bedanya,.
kalian bilang salafy saling hujat, sekarang kalian sendiri terperosok di dalamnya saling hujat saling mencela, saling menyalahkan,
kalian semua muslim kalian semua orang Islam kalian semua umatnya nabi Muhammad, apa kalian ga malu kepada Rasulullah yang selama 23tahun menyiarkan Islam dari mulai istri sodara hingga menyebar ke seluruh jazirah arab,dan apakah kalian ga malu kepada para sahabat yang menggunakan lisan dan pedang mereka untuk menegakkan Islam d seantero jagad bumi. kapan Islam akan maju kapan Islam akan berkembang, kapan Islam akan tegak d muka bumi kalau orang2nya seperti kalian semua. salinglah intropeksi diri, tdk ada manusia yang sempurna di muka bumi. kalian pasti ada benarnya tapi ingat kalian juga pasti mempunyai salah.tolonglah wahai sodara ku kita berpegangan tangan, kita saling dukung dakwah islam ini.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh abu iqlima at 28 April 2009 05:25:07
udah...yang nulis blog ini juga gak beres-beres banget, kalo ente emang berilmu ente kritik aja tulisannya ustadz hakim pake ilmu yang bener bukan asal tulis kaya gini, tulisan lho ini masih bagusan sampah kaleeeeeeeee....?
Saya tantang di blog ini ente buat dakwah...apa yang ente tau tentang salafy, test kalo mo kritik ente kritik aja deh takhrij hadistnya ustadz hakim, itu kalo emang ente punya ilmu agama yang mumpuni...banteran ente foto copy lagi.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh lukman baabduh at 28 April 2009 11:24:59
wahai abu iklima, abdul hakim abdat itu tidak jelas dan penuh syubhat dalam silsilah keilmuannya. orang itu hanya mendapat ilmu tanpa memilki sanad yang jelas dan didominasi dengan pemikiran rasio. salafy adalah manhaj yang ilmiyah yang harus jelas dalam rangkaian ilmunya. antum jangan terpesona dengan gaya dan retorika abdul hakim abdat. jangan cuma karena adul hakim abdat pernah ke arab lantas antum menganggap orang itu hebat akan keilmuannya. tidak ya akhi. ana melihat ilmu orang itu masih sangat dangkal dan menyelisihi kaidah ahlu sunnah. ana nasihatkan tinggalkan orang2 yang mengaku salaf namun penuh kesubhatan. itu saja wasiyyah dari ana. semoga hati antum terbuka terhadap petunjuk.
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh Al-bugisy at 29 April 2009 21:32:26
KEPADA SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN, KHUSUSNYA KEPADA SAUDARA BONI YANG SEMOGA DIBERI PETUNJUK OEH ALLAH SWT. SEKALI LAGI ANA SAMPAIKAN, AKAN LEBIH BAIK DAN TERHORMAT JIKA KITA BERANI MENDATANGI USTADZ DAN ULAMA YANG SELAMA INI BERJUANG DAN BERPEGANG TEGUH KEPADA AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH DIATAS MANHAJ NUBUAH, LALU BERDATANYA KEPADA MEREKA, MENDEBAT MEREKA DENGAN HUJJAH YANG KITA MILIKI, TENTUNYA DENGAN ADAB DAN CARA YANG SESUAI SUNNAH PULA. AL-HAMDULILLAH SAMAPI SAAT INI ANA TIDAK PERNAH MENJADI PENDETA, PEKERJAAN SEHARI-HARI SAYA HANYA MENGAJAR DAN MENTARBIYAH UMMAT, MENGAJAR BACA TULIS AL-QUR'AN DAN AL-HAMDULILLAH ANA TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN DAN TERIMA KASIH DARI ITU SEMUA. KALAU SAUDARA BONI MENCAP SAYA SEBAGAI PENDETA, SILAHKAN DATANG SAJA KERUMAH SAYA DI SIDOARJO, DAN PERIKSA AGENDA SAYA DIGEREJA MANA SAYA PERNAH DAN AKAN MENGAJAR. SAUDARA... ANA JUGA BELUM PERNAH MENGETAHUI ADA USTADZ ATAU ULAMA SALAFI YANG DOYAN ZINA, CABUL, AHLUL AHWA', PEMAKAN RIBA. KALAU ADA, TOLONG DONG TUNJUKKAN ANA BARANG SESEORANG. TAPI... KALAU ADA YANG MERASA TERSINGGUNG DAN KEBAKARAN KUMIS KARENA PERNYATAAN SAYA, ATAU KARENA KATA-KATA SAYA KASAR ( WALAPUN SETELAH SAYA PERIKSA LAGI BAHWA TIDAK ADA KATA-KATA SAYA YANG KASAR ), SAYA MOHON MAAF DAN KEPADA ALLAHLAH ANA MOHON AMPUN
Re: Peneliti Hadats dari Jakarta Melecehkan Salafy dan Ulamanya oleh AL-BUGISY at 29

10 komentar:

  1. ass. perlu difahami bahwa... orang yang berkomentar itu belum tentu salafi, jadi sangat tidak relevan jika dikatakan bahwa mereka yang komentar itu adalah sikap salafiyyun yang kurang beradab

    BalasHapus
  2. betul salafi 'sejati' tidak seperti itu. Tapi salafi juga manusia biasa, apakah mereka tidak akan pernah keliru dan khilaf? Apakah tidak akan pernah terjadi salafi yang kurang beradab satu pun?

    BalasHapus
  3. rata-rata salafy dasarnya mau masok sorga sendiri, tidak mau peduli dengan orang lain, tampang kaya ulama tetapi ahlaknya kaya orang kafir

    BalasHapus
  4. Dari pada sibuk mengkritik sesama org Islam..lebih baik skrg kita da'wahkan pd diri kita dan umat manusia seluruh alam..skrg dimana2 masjid kosong dr sholat berjamaah,para wanita membuka aurot dimana,muslim pada meninggalkan sholat..Mari kita bergerak menjumpai mereka..kita ajak & da'wahkan mereka..agar hidayah tersebar keseluruh alam..

    BalasHapus
  5. Assalamu 'alaikum.

    Kebenaran adalah yang datang dari Allah dan Rasulnya dengan pemahaman para Salafushalih.Alhamdulillah ana bisa belajar banyak dari salafi untuk membela Tauhid & Sunnah, melawan Syirik & Bid'ah.

    BalasHapus
  6. Quran itu menyuruh kita trbuka mencari ilmu, bukan menutup diri dari ilmu dan hanya membeo pada ustadz-ustadz (yang juga bodo-bodo, ... nggak ngerti quran yang mereka baca, ... seperti yang disampaikan nabi bahwa akan ada golongan orang yang "seolah-olah" pandai baca quran tapi bacaan mereka cuma sampai tenggorokan, bahwa meraka itu lepas dari islam bagaikan anak panah lepas dari busurnya), ya salafi adalah kaum yang paling mengkhianati karunia Allah berupa akal, dengan cara memasung Akal dari Allah itu dengan hanya membeo pada ustad-ustadz "bodoh" mereka

    BalasHapus
  7. apa yang ditulis dalam blog ini benar... pada awalnya saya juga sangat tertarik sekali dengan manhaj salafi, tapi setelah saya lihat dengan sungguh2 memang mereka suka munghujat, menuduh, dan menganggap diri paling benar... jadi kalau anda mengatakan itu bisa saja pengakuaan dari orang yang belum tentu salafi, anda salah, silahkan masuk kedalamnya, maka anda akan tahu hal itu. Dalam hal akhlak juga mereka sangat tidak sopan, tidak bisa menahan diri, selalu menganggap dirinya paling benar... dan juga terlalu memaksakan kehendak... karena itu saya tidak akan pernah lagi ikut manhaj salafi ini. bisa banyak musuh ntar jadinya... mereka menganggap yang lain hizb, sementara mereka sendiri sebenarnya telah terpasung dalam hizb... menganggap kelompoknya yang paling benar.

    BalasHapus
  8. Bahwa yang anda katakan di awal adalah benar, yang intinya bahwa Anda belum mengerti tentang Salafi sekalipun Anda pernah mengikuti sebagian ta'lim Salafi.

    Banyak salah paham yang perlu diluruskan dari tulisan di atas tapi saya hanya ingin menyoroti 1 hal saja.

    Tentang kesamaan dengan ormas2 pemurni ajaran Islam yang lain itu kurang tepat. Yang tepat adalah bahwa Salafi adalah Ahlus Sunnah itu sendiri. Yakni memahami al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman Salafush Sholih. Pemahaman Salafush Sholih inilah yang membedakannya dengan ormas2 itu.

    Kemudian Salafi adalah manhaj atau metode beragama. Maka sebagaimana Islam adalah kebenaran, begitupun dengan Salafi. Kalau ada Salafiyun (orang yang menisbatkan kepada Salafi) itu keadaannya bermacam2 sebagaimana banyak Anda sebutkan belakangan, maka Muslim pun (orang yang menisbatkan kepada Islam) itu keadaannya bermacam2. Kalau mencari kebenaran jangan liat muslimnya tapi lihat Islam sebagai ajaran, jangan liat salafiyunnya tapi lihat Salafi sebagai ajaran.

    Salafi bukan kelompok tapi metode beragama. Jadi kalau ada mengatakan salafi sebagai kelompok tertentu maka berarti dia telah menyempitkan yang luas.

    Sebagaimana telah saya katakan bahwa salafi itu adalah manhaj yang berdasarkan pemahaman sahabat dalam memahami Quran dan Sunnah maka demikian pula dalam menilai seseorang apakah dia seorang ulama atau bukan.

    Syaikh Ibnu Taimiyyah dan Syaikh Ibnu Abdul Wahhab bukanlah seorang yang maksum karena hanya Nabi SAW yang maksum. Akan tetapi mereka berdua itu dirujuk dalam hal2 yang sesuai dengan pemahaman para shahabat (Salafush Sholih). Karena mereka berdua selalu ruju' kepada pemahaman salafush Sholih maka perkataan mereka berdua lebih banyak diterima daripada ditolak, bukan berarti mereka berdua maksum. Ini yang perlu dipahami.

    BalasHapus
  9. ini hadits cocok untuk salafy :
    Rasulullah saw bersabda: ”Nanti akan muncul dinatara umatku kaum yang membaca Al-Quran, bacaan kamu tidak ada nilainya dibandingkan bacaan mereka, dan shalat kamu tidak ada nilainya dibandingkan shalat mereka, dan puasa kamu tidak ada artinya dibandingkan puasa mereka, mereka membaca Al-Quran sehingga kamu akan menyangka bahwasanya Quran itu milik mereka sahaja, padahal sebenarnya Quran itu akan melaknat mereka, Tidaklah shalat mereka melalui kerongkongan mereka, mereka itu akan memecah agama Islam sebagaimana keluarnya anak panah daripada busurnya ” (Sahih Muslim/ 2467, Sunan Abu Daud/4748 ).

    atau hadits ini

    Said al Khudri menyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: ”Nanti akan muncul diantara kamu kaum yang menghina shalat kamu dibandingkan dengan shalat mereka, dan puasa kamu dibandingkan dengan puasa mereka, amal perbuatan kamu dibandingkan dengan amap perbuatan mereka, mereka itu membaca Al-Quran tetapi bacaan mereka tidakakan melewati kerongkongan mereka, dan mereka akan memecah agama sebagaimana anak panah keluar dari busurnya ” (Sahih Bukhari/5058 ).

    BalasHapus
  10. Hadits itu untuk khawarij, apa antum belum mendalami lebih lanjut?

    Banyak yang mengaku salafi, maka untuk yang mencari yang benar mudah saja, silahkan lihat individu dan ustadz rujukannya apakah akidah, ibadah dan akhlaknya, sudah sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah?

    Abu Qisthi

    BalasHapus