12.27.2012

'Imperialisme' Islam

“kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)

Inilah pembenaran moral terhadap peperangan dalam Islam. Pembenaran terhadap penaklukan-penaklukan pertama atau yang sering disebut imperialisme. Islam adalah imperialis (apabila ada yang memaksakan istilah itu). 

Akan tetapi imperialisme semacam ini tidak ada hubungannya dengan kehendak ingin menguasai, dan tak ada hubungannya pula dengan egoisme ekonomi dan egoisme nasional. Serta tak ada keinginan yang lain untuk menambah kesejahteraan masyarakat muslim di atas penderitaan dan kerugian masyarakat yang non muslim.

Tidak pula dimaksudkan pemaksaan terhadap non muslim untuk menjadi muslim. Tapi semua ini dimaksudkan untuk membangun teritorial tertentu terhadap pengembangan spiritual manusia sebaik dan seluas mungkin. Maka perhatikanlah, perbedaan dampak dari penaklukan yang dilakukan oleh muslim dan penjajahan yang dilakukan oleh Barat (kafir).

Karena menurut Islam, pengetahuan moral secara otomatis menghendaki tanggung jawab moral atas perbuatan manusia. Pemisahan antara baik dan buruk tanpa anjuran untuk menegakkan kebenaran dan memberantas kejahatan, merupakan tindakan amoral. Karena moralitas dalam Islam tumbuh dan berkembang bersama perjuangan manusia untuk menegakkan kebenaran di atas muka bumi ini.

12.23.2012

Kepada para penghina Nabi kami;

Semakin kalian hina Nabi kami, semakin kami jatuh cinta kepadanya
Semakin kalian lecehkan Islam kami, semakin indah kami memandangnya
Semakin kalian cerca jilbab kami, semakin mulia kaum wanita kami
Semakin kalian kotori masjid kami, semakin rindu kami sujud di dalamnya
Semakin kalian fitnah keyakinan kami, semakin kami kokoh menggenggamnya

Semakin kasar kalian menghina kami, semakin hina kalian di hadapan Allah
Karena sesungguhnya kami mulia dan kalian hina
Tidak akan berkurang sedikitpun kemuliaan Islam dengan hinaan dan cacian kalian
Kami marah memang..tapi percuma mengumbar kemarahan kepada orang-orang bodoh seperti kalian

Kami justru kasihan sama kalian…
Marilah..kembalilah..bergabunglah dalam naungan keindahan Islam
Niscaya kalian tidak akan percaya pernah menghinanya

Kami tahu bahwa kalian galau dengan keyakinan kalian saat ini
Kami tahu kalian risau dengan kehidupan kalian saat ini
Kami tahu kalian terus bertanya-tanya; untuk apa kalian hidup, harus seperti apa menjalani hidup dan mau kemana setelah hidup?

Marilah saudaraku…jawabannya ada di dalam ISLAM
Mari reguk kenikmatan dan kedamaian hidup hanya dalam hangatnya pelukan ISLAM … ^_^

12.22.2012

Aku adalah..

Aku adalah air yang bergelombang..kadang mengganas..kadang beriak tenang...

Aku adalah angin yang menderu..kadang menghembus kencang..kadang membelai lembut...


Aku adalah pelikan dengan sayap lebar..namun tak kuasa mengangkasa...


Aku..


bahkan hanya manusia biasa..sejatinya, sebenar-benarnya biasa..sangat biasa... ^^

Pagi menitik embun

Bismillah...

" Pagi ini, saat rintik menitik
kulabuh sampan rasa
tuk hanya membisikan
semilir malu hati
untukmu...

bahwa, godaan harta masih mampu kutahan, godaan tahta masih mampu kuhindar,,,
tapi godaan wanita tak kuasa kutolak
kepadamu aku lemah

tak tahan menatap matamu bila mulai mengembun
di ujung hidungmu hadir semburat memerah
dan kau tundukkan wajah gemilang itu...
maafkan abi..lidah ini memang tidak bertulang..
maafin ya.......................

UMI CAYANG....^.^
629

Catat nama hamba

" Terlalu dalam menuruti perasaan aneh yg berlarut-larut, terlambat memekikkan do'a utk mereka yang bergembira menjemput syahid di Gaza...Astaghfirullah "

Rabb,,catat nama hamba dalam syair indah mereka, mereka para penjemput syahidmu...." 


Ayyuhal Ikhwah, titip satu rindu tuk mereka, mereka para bidadari disana yg berebut menyambut kalian............


biLlaahi fii sabiilil haq ! Allahu Akbar ,,

Aku di Surga?

Dari Abi Dzar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW masuk ke rumah Aisyah ra. dan beliau bersabda, “Wahai Aisyah, maukah kamu kuberikan kabar gembira? 

Ayahmu (Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.) di surga, temannya adalah Nabi Ibrahim as.


Umar di surga dan temannya adalah Nabi Nuh as., 


Utsman di surga dan aku temannya. 


Ali di surga dan temannya adalah Yahya bin Zakaria. 


Thalhah di surga dan temannya Nabi Daud as. 


Az-zubair di surga dan temannya Nabi Ismail as. 


Sa’d bin Abi Waqqash di surga dan temannya Nabi Sulaiman bin Daud. 


Said bin Zaid di surga dan temannya Musa bin Imran. 


Abdurrahman bin Auf di surga dan temannya Isa bin Maryam. 

Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di surga dan temannya Idris as. 


Wahai Aisyah, aku junjungan para nabi, ayahmu shiddiqin yang paling utama dan kamu adalah ummul mukminin.”

*Aku di surga ???

Lowongan Guru

Bismillah
Assalamu'alaikum wr wb

SMP Islam Dewan Da'wah Tambun Bekasi mengundang anda para Hafidz/ah, Guru Matematika, IPA dan Bahasa Inggris untuk bergabung bersama kami membentuk kader Mujahid, Mujaddid dan Mujtahid. Insya Allah

Silahkan segara kirimkan lamaran anda ke alamat kami ^.^
Informasi lebih jelas hub 021-96766802

Barokallohu fiikum...

Pilih yang masih gadis

Rasulullah SAW menganjurkan, “Pilihlah yang masih gadis karena ia lebih manis mulutnya, lebih dalam kasih-sayangnya, lebih terbuka, dan lebih menginginkan kemudahan.”

Ketika seorang sahabat memberi tahu Rasulullah bahwa ia baru saja menikah dengan seorang janda, Rasulullah SAW mengatakan, “Mengapa tidak gadis yang ia dapat bermain denganmu, dan engkau dapat bermain dengannya, engkau menggigitnya dan ia menggigitmu?” (HR An-Nasa’i, shahih).

“Kawinilah oleh kalian perawan, sebab perawan itu lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya, lebih hangat v….-nya, dan lebih rela dengan nafkah yang sedikit,” (HR. Abu Na’im melalui Ibnu Umar r.a.. Periksa Mukhtarul Ahaadits).

Caru Uuuu..mi

Hari ini, adalah hari pertama Gozi di usia ke 19 bulan.
Semalam ci Ummi tanya ke ci abang (panggilan bwt Gozi), nunjukkin ke Abinya kalo Gozi dah bisa diajak ngobrol;
"Abinya ke mana bang...?
"..rrja..rrjaaa ..."
"cari uuuu....? maksud ci ummi Uang
" mi, uuumii"
kita tertawa, ooohhh...cari Umi' (mata ci ummi menyipit, nyadar)
" Berapa...?
setiap kali ditanya berapa, dia mengembangkan ke sepuluh jarinya sambil jawab.. "wa..uwa.. (dua) "

*Abinya segera beranjak keluar,,

Tanya Kenapa?

Gus Dur dihina marah, dulu Gus Dur hina Al-Qur'an ga marah !?

HT dan Ikhwan

Saya mengenal Hizbut tahrir dan kelompok Ikhwan (Tarbiyah di Indonesia), secara umum adalah gerakan dakwah yang baik. Sebagai sesama baik, bila ada masalah, berebutlah untuk berbuat yang terbaik. Harap ikhwah fillah di kedua belah pihak menjadi bagian yang terbaik dengan menahan diri dari fitnah.

Dibalik Kasus Aceng Fikri

Kawan, 
 
Saya mengira kita belum tahu betul fakta sebenarnya dari kasus Aceng Fikri dan Fani Octora. Kita hanya tahu sebatas isu yang kita lihat, dengar dan baca dari media yang nota bene "berpihak." Celakanya, kita lalu dengan mudah memvonis Aceng bersalah berdasarkan asumsi dan pemberitaan yang belum pasti kebenarannya.

Masyarakat dan media dimungkinkan telah melakukan kezaliman kepada Aceng maupun Fani. Kenapa? Karena hanya Allah dan mereka berdualah yang tahu betul apa yang sebenarnya terjadi dibalik rahasia dapur, sumur dan kasur mereka. Sementara kita telah masuk terlalu dalam seolah-olah dibolehkan untuk berasumsi atas ruang privat seseorang.

Heran, kenapa kita harus menghukumi terhadap apa yang ada dibalik selimut tidur Aceng dan Fani ?

Kenapa, kita mesti diarahkan untuk focus terhadap orientasi seksual semata saat seorang laki-laki memiliki istri lebih dari satu?  Bukankah dengan itu justru kita terjebak menilai wanita pada aspek fisiknya semata pula ? Dengan menganggap bahwa yang berharga dari seorang wanita adalah bagian-bagian fisiknya yang membuat laki-laki tertarik.

Apakah kalian kaum Hawa yang terhormat tidak tersinggung, saat pakaian dalam kalian, lapisan terakhir yang digunakan untuk melindungi organ terhormat itu diumbar, dibeber-beber, dilempar-lempar dan dipertontonkan di depan umum dan media ???

Bagi saya, hanya wanita keji dan tak tahu malu yang melepas celana dalamnya lalu dipertontonkan di muka umum. Apapun alasannya !

Perlu diingat, sampai saat ini pernyataan Fani dan keluarganya belum tentu benar 100%, begitu pula pernyataan Aceng dan keluarganya belum tentu salah 100%.  Kebenarannya, hanya akan terungkap pada fakta persidangan dunia yang adil dan jujur dan fakta persidangan Allah kelak yang mulut dibungkam, lalu tangan dan kaki berbicara. 

Kawan, Setelah Aceng turun dari jabatannya, apakah Fani naik jadi Bupati Garut ? Setelah Aceng mundur, apakah aib Aceng dan fani akan hilang dan tertutupi ? Setelah Aceng dipecat, apa yang didapat Fani ? Bukankah tuntutan Fani hanya permintaan maaf ? Dan bukankah Aceng sudah meminta maaf ? Apakah target Fani membuat Aceng melepas jabatannya ? Lalu apalagi ?

Kenapa kita, masyarakat dan media tidak mempertanyakan fakta-fakta yang janggal di pihak Fani Octora? Dan, masyarakat Garut paksa Aceng mundur, turun, dipecat, haiii..atas pilihan siapa Aceng menjabat Bupati Garut ??

“Aaahh...saya kan tidak memilih Aceng pilkada lalu.” Lalu, apakah juga semua warga Garut menginginkan Aceng mundur ? Tentu tidak. Benarlah, bukan hanya salah Fir’aun dia mengaku diri sebagai Tuhan

Memang, berkeluarga hanya 4 hari dan penceraian via sms tidak lazim dan tidak patut, apalagi dilakukan oleh publik figur. Namun, nikah siri adalah SYAR’I.

Jangan salahkan nikah siri, sebagaimana jangan salahkan poligami yang tidak sukses hanya karena ulah segelintir orang yang tidak menjalankannya secara syar’i.  Jadilah bijak, mari bendung upaya mengarahkan kasus ini kepada upaya sosialisasi anti Syari’ah Islam.

Bila kita marah besar kepada praktek nikah siri yang prosesnya tidak patut ini, harusnya kita, kaum Hawa dan warga Garut jauh lebih marah besar kepada praktek ‘nikah’ Mut’ah (zina kontrak/ pelacuran kontrak) Syi’ah laknatullah, yang jelas-jelas sangat melecehkan harkat dan martabat perempuan.

Jadi, kembali ke kasus Aceng, siapa di balik kasus ini dan siapa di balik Fani yang lugu dan polos itu ? Bukankah tuntutan permintaan maafnya sudah dipenuhi ?

Ada agenda politik? Pasti. Hanya dinamikanya tidak sehat untuk tradisi dan nilai-nilai Islam yang melekat di masyarakat Garut, saat akarnya 'diteumbleuhkeun' kepada persoalan keluarga yang sepatutnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan pula. 

Terlepas dari berprestasi atau tidaknya Aceng Fikri sebagai Bupati Garut, kita hanya perlu sedikit bersikap adil saat sebuah kasus belum jelas fakta dan datanya. 

Sekalipun kabarnya, satu-satunya prestasi Aceng adalah memiliki lebih dari satu istri he...
Tapi, so what?

Masalah gituh punya istri lebih dari satu...???? 

Hahaha....jangan focus sama kalimat terakhir yaaa.. #clink ;-)

Umat Islam Bekai Pilih Siapa?

Cara pandang hidup Islam

Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sebagai muslim adalah memilih pemimpin. Yang dimaksud dengan pemimpin di sini terkait dengan pemimpin di ranah publik, seperti walikota, gubernur, ataupun presiden.

Islam sendiri sudah memberikan petunjuk yang jelas mengenai bagaimana mencari dan memilih pemimpin, baik melalui ayat-ayat di dalam Al Qur’an maupun hadits-hadits Rasululloh SAW.

Satu hal pula yang tidak boleh absen dari seorang muslim adalah cara pandang hidup Islam (Islamic worldview). Wajib bagi siapapun yang mengaku dirinya sebagai muslim memiliki cara pandang hidup Islam. Adalah aneh apabila seorang muslim menyikapi suatu persoalan dengan cara pandang bukan Islam.

Cara pandang hidup Islam adalah menyikapi semua problematika hidup dengan kacamata Islam. Yakni, berniat, berpendapat dan bersikap sesuai dengan pedoman hidup Islam berupa Al-Qur’an dan As Sunnah.

Menghadapi situasi pilkada kota Bekasi, umat Islam yang berada di dalamnya dituntut menyikapi pilkada dengan cara pandang hidup Islam yang berdasarkan kepada dua pedoman tersebut.


Setidaknya, Islam memberikan beberepa kriteria pemimpin ideal yang patut dipilih oleh umat di antaranya:

Pertama, beragama Islam.
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Ali Imran(3):28)
Lihat juga: (An Nisa(4):144), (Al Maidah(5):51), (Al Maidah(5):57)

Kedua, laki-laki.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita..” (An Nisa(4):34)
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpinnya.” (HR. Bukhari)

Ketiga, dewasa (baligh). Baligh di sini terutama mampu berpikir dengan baik, serta sudah bisa membedakan hal yang benar dan salah.

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (An Nisa(4):5)

Keempat, adil. Pengertian adil di sini adalah adil secara umum, tidak berat sebelah memihak salah satu golongan, terutama kelompok yang berkaitan dengan dirinya atau menguntungkan dirinya.

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shaad(38):26)

Kelima, amanah dan berlaku profesional serta mempunyai ilmu/pengetahuan di bidangnya. Dengan berlaku amanah dan mempunyai pengetahuan di bidangnya, maka seorang pemimpin akan dipercaya dan bisa dengan mudah memecahkan persoalan yang muncul.

“Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (Yusuf(12):55)
Rasululloh SAW bersabda:“Apabila suatu urusan dipercayakan kepada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah waktu kehancurannya.” (HR. Bukhari)

Keenam, sehat fisik dan mental, karena seorang pemimpin seringkali dituntut bekerja keras tidak mengenal waktu serta banyak mendapat tantangan dan serangan dari lawan-lawan politiknya.

“Dari Abu Dzar berkata, saya bertanya kepada Rasululloh SAW, mengapa engkau tidak meminta saya memegang sebuah jabatan?; Abu Dzar berkata lagi, lalu Rasululloh SAW menepuk punggung saya dengan tangannya seraya berkata; Wahai Abu Dzar,sesungguhnya kamu seorang yang lemah. Padahal, jabatan itu sesungguhnya adalah amanat (yang berat untuk ditunaikan)” (HR. Muslim)

Rasululloh SAW juga menyatakan agar tidak memilih pemimpin bagi yang menginginkannya.

“Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari r.a, ia berkata, “Aku dan dua orang dari kaumku datang menghadap Nabi saw. Salah seorang mereka berkata, ‘Ya Rasululloh SAW angkatlah kami sebagai pejabatmu.’ Satu orang lagi juga mengatakan perkataan yang sama. Lalu Rasululloh SAW bersabda, ‘Kami tidak akan memberikan jabatan pemerintahan ini kepada orang yang meminta dan berambisi untuk mendapatkannya’,” (HR Bukhari [7149] dan Muslim [1733]).

Pilkada Kota Bekasi

Pilkada Kota Bekasi 16 Desember besok, warga kota Bekasi memiliki hajatan pilkada untuk memilih pemimpin Kota Bekasi periode 2013-2017. Terlepas setuju atau tidak terhadap adanya pilkada sebagai bagian dari produk sistem demokrasi yang dianut negeri ini, memilih ataupun tidak, sedikit banyak hasilnya akan berpengaruh atas hidup dan kehidupan kita warga kota Bekasi. Oleh karena itu untuk mendapatkan pemimpin yang ideal dan diharapkan menerapkan nilai-nilai Islam dalam pemerintahannya, panduan di atas mesti menjadi pertimbangan para pemilih muslim.

Sebagai muslim, tentu pemimpin yang diharapkan terpilih adalah pemimpin yang mampu menerapkan syari’at Islam secara komprehensif. Dari sisi kepartaian, tidak banyak harapan pemimpin terpilih adalah muslim terbaik dari ‘partai-partai Islam’ atau berbasis massa Islam yang ada dan terpecah-pecah mendukung pasangan calon yang berbeda-beda, semisal PKS, PKB, PBB, PPP dan PAN.

Sementara dari sisi personalitas, ada sedikit harapan Bekasi akan lebih beradab, bermoral dan bertaqwa pada beberapa sosok calon yang selama ini akrab dipanggil Ustadz. Karena syarat Islam saja tidak cukup untuk menggambarkan kualitas keIslaman masing-masing calon yang ada saat ini, apalagi semua calon tercatat beragama Islam. Setidaknya dengan panggilan Ustadz selama ini yang melekat pada beberapa sosok ini, mengingatkannya akan tugas mulia untuk mengamalkan Islam secara kaffah termasuk di pemerintahan.

Sisi program, semua program dari kelima pasangan calon ini tidak menempatkan perbaikan aqidah dan moral sebagai program prioritas. Yang menonjol justru adalah program pembangunan fisik bukan fsikis. Tidak nampak masing-masing pasangan calon adu program perbaikan aqidah dan moral masyarakat Bekasi. Sementara persoalan krisis aqidah dan moral adalah problem mendasar lambannya pembangunan di kota Bekasi secara keseluruhan.

Sedikit harapan memang, namun ada sebuah prinsip ushul yang sebaiknya diperhatikan, “Apapun yang tidak bisa didapatkan semuanya, jangan ditinggalkan semuanya.” Sebab, memilih ataupun tidak, sedikit banyaknya tetap akan berdampak kepada kehidupan masyarakat itu sendiri.

Golput adalah hak, namun faktanya adalah sebanyak apapun golput tidak memengaruhi hasil pilkada. Golput adalah suara yang sama sekali tidak diperhitungkan dan dianggap tidak ada, sekalipun yang golput mencapai 99 persen. Pertanyannya, apakah tidak berdosa bila sebagian besar umat Islam tidak memilih lalu melahirkan pemimpin terpilih yang zalim pada umat Islam?

Bila pilihannya adalah ikut memilih, maka pilihlah sesuai kriteria di atas. Sulit saat ini mencari pemimpin yang paling bermanfaat untuk umat. Paling tidak, pilihlah yang kemungkinan akan sedikit mudharatnya bagi kehidupan keIslaman kita. Faktanya, kita memang akan memilih pemimpin yang terbaik di antara yang buruk, bukan yang terbaik di antara yang baik.

Selamat memilih. Memilih untuk tidak memilih adalah pilihan. Memilih untuk memilih pun adalah pilihan. Dasarkan pilihan atas cara pandang hidup Islam kita. Karena pilihan-pilihan itu, keduanya akan ditanya di hari penghisaban kelak, atas dasar apa kita memilih dan atas dasar apa kita tidak memilih. 


Wallahu a’lam

Kategorisasi Tauhid

Menurut saya - mohon diingatkan bila keliru - Pembagian Tauhid menjadi 3 (Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat) bukanlah konsep Tauhid Islam yang baku dan mutlak.

Ingat, kategorisasinya bukan maknanya.

Preferensinya adalah di zaman salafus shalih - sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in - tidak dikenal pembagian Tauhid seperti itu. 


Pertanyaannya; Adakah konsep Tauhid Islam yang disepakati oleh seluruh - paling tidak oleh jumhur - Ulama dan aliran dalam Islam?

Cantiknya si 'Buah Duku'

Ternyata, dalam kitab klasik Jawa; cantik itu sama sekali tidak identik dengan warna kulit. Apalagi, putih atau bule, yang di Surakarta kerap diolok seperti warna kerbau 'kiai Slamet'.

Perempuan cantik menurut para tetua jawa malah berkulit mirip buah duku: kuning langsat. Kalaupun berkulit gelap, mereka menyebutnya dengan 'cemani' layaknya Kresna atau Sembadra yang hitam manis.


Sayang sebutan hitam manis ini sudah hampir punah. Padahal, dahulu pada 80-an frasa ini berasa bangeeetz...


Sebagai orang Melayu, agak risi dengan identifikasi cantik yang harus putih, berhidung mancung, berwajah bule atau 'bermuka bawang' ala Korea.


Akhirnya, selera orang Indonesia sekarang mirip orang Filipina yang suka menyanjung milik atau yang dipunyai orang lain.


Mari kembali ke khittah; CINTAILAH SI KULIT BUAH DUKU.. ^.^

Membaca prestasi kang Aher

Kawan,
Membaca kang Aher (tepatnya Provinsi Jawa Barat) meraih penghargaan ke 92 - melebihi rekor Mesi katanya - rada2 melankolis. 


Sejujurnya di mata awam saya, semakin bertambahnya penghargaan yang diterima Jawa Barat, tidak berkolerasi dengan semakin meningkatnya kesejahteraan hidup warga jabar. 


Setidaknya perbaikan pelayanan dan fasilitas pubik oleh pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kab/kota, kecamatan dan kelurahan di wilayah pemerintahan provinsi jawa barat. Tidak ada, Masih buruk.


Tetap saya masih dukung Aher-Dedy sebagai calon terbaik untuk memimpin Jabar ke depan. Sekalipun selama dibawah kepemimpinan Hade 1 tdk ada perubahan signifikan di jabar, Hade 2 pilihan terbaik saya. Karena bila nanti pasangan lain yang terpilih, hitung2an saya jabar akan lebih buruk dibanding saat ini.

*Hati2 mempersonifikasikan penghargaan kepada individu seseorang = pembohongan publik, karena Aher tdk kerja sendirian.


Kata si Abah, Aher sudah gagal menjadi pemimpin saat tidak lagi sejalan dengan wakilnya. Dede pun gagal menjadi pendamping saat 'riweuh' ga ngerti tugasnya he... :-)

Prestasi ci kaka

Tidak risau dgn rankingnya berapa; ci Kaka sudah bisa jagain adek, bangun dan sholat sendiri tepat waktu (kadang sering ngingetin abinya tuk sholat ke Mesjid dan meninggalkan facebook. - katanya, emang facebook mau dibawa ke surga: kritis, kayak abinya yg tkg provokasi),
muraja'ah tahfidz sendiri, nasehatin uminya kalo cemberut ke abinya kelamaan ;-) dll..dll
Dan prestasi terbaiknya adalaaahh: Tidak suka nonton TV... tdk suka nemenin abi-uminya nonton tukang haji naik bubur *.^

Ranking Kelas

MI, dulu..waktu abi kelas 3 tsanawiyah, masuklah siswa baru..ternyata dia pintar. Abi yg biasanya ranking 1 plg jelek 2 (cieee..gaplok!) semester awal dapet ranking 3. 
Mengadulah ke Abah; "Bah maaf cuma dapet ranking 3.." Nunduk.
"Kenapa?" .. " Ada murid baru bah, pinter banget." Makin nunduk
"baguslah, KALAU BEGITU BANYAK GENERASI ISLAM YANG PINTER-PINTER."
Tengadah..mangap..terbelalak..bingung..lalu kagum

*sedang menghibur ci Umi, karena ranking ci kaka tdk sesuai ekspektasi :-)

NEGARA AGAMA ?

Tiga puluh tahun Perang agama antara Katolik dengan Protestan (1618- 1648) di Eropa yang menewaskan ratusan ribu orang, menghasilkan kesepakatan berbagi wilayah atas dasar agama yang dianut. Tidak pernah ditemukan dalam sejarah Islam keputusan rasial yang sangat ekstrim kecuali dalam sejarah Eropa tersebut. Alhasil, negara2 di Eropa adalah Negara-negara yang dibangun atas dasar agama atau Negara agama.

Kecele lah gerombolan liberal yang berkiblat ke Barat, menista niat baik umat Islam Indonesia yang ingin menjadikan Negara ini berdasarkan Syariat Islam. Saat rujukan mereka di belahan dunia Barat, justru menjadikan dasar negaranya adalah agama.

Sebagai negara2 agama, tidak heran penjajahan ke dunia timur, salah satu inti motifnya adalah penyebarluasan agama (Katolikisasi atau Protestanisasi). Sebagai kelanjutan dari konflik dan persaingan antara Katolik dan Protestan di Barat.

Sebagaimana yang dikatakan Idenburg, Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia (1906-1916), “Saya cukup sibuk dengan Kristenisasi atas daerah-daerah pedalaman.” Ditegaskan pula dalam pidato Kerajaan Belanda; “Sebagai sebuah bangsa Kristen, pemerintah Belanda mempunyai kewajiban untuk memberikan banyak bantuan bagi kegiatan2 misi Kristenisasi.”