1.24.2012

Ahlul Bait berbicara...

Ali bin Husein Zainul Abidin berkata:” Orang2 yahudi mencintai Uzair sehingga mengatakan padanya apa yang sudah mereka katakan (Uzair anak Allah), Uzair tdk termasuk dari mereka, dan mereka pun tdk termasuk dari uzair. Dan orang2 Nasrani mencinta Isa, sehingga mengatakan padanya apa yang sudah mereka katakan (Isa Anak Allah), Isa tidak termasuk dari mereka, dan mereka pun tidak termasuk dari Isa. Dan kaum syiah (pengikut) kami, akan mencintai kami sehingga mengatakan kepada diri kami, seperti apa yang dikatakan oleh kaum yahudi pada Uzair dan seperti apa yang dikatakan oleh kaum nasrani pada Isa. Oleh karena itu mereka tidak termasuk dari golongan kami dan kami pun tidak termasuk golongan mereka.” (Rijalul Kasyi/111)

Diriwayatkan dari Ali ra beliau berkata: “Akan ada dua golongan yang binasa berkenaan dengan diriku, yaitu pecinta yang ekstrem yang kecintaannya itu menyimpangkannya pada yang tidak haq, dan pembenci yang ekstrem yang kebenciannya itu menyimpangkannya pada yang tidak haq, dan berkenaan dengan aku maka orang yang terbaik keadaannya adalah yang pertengahan.” (Nahjul Balaghah, juz: 2. Hal.8)

Kritik Syiah Sudah Proporsional

(Tanggapan untuk Haidar Bagir)
Mohammad Baharun, KETUA KOMISI HUKUM MUI PUSAT GURU BESAR SOSIOLOGI AGAMA
Sumber : REPUBLIKA, 24 Januari 2012


Setiap kasus mungkin ada hikmah di baliknya, termasuk kasus Sampang kira nya bisa membuka mata dan memberi peluang interaksi positif untuk tujuan menjernihkan masalah. Rupanya berbagai pernyataan yang merespons perkara Sampang cukup banyak dan beragam. Barangkali, ini merupakan indikasi besarnya perhatian umat terhadap persoalan agama.

Kritik-kritik yang ditujukan dan ataupun respons yang ada selama ini saya kira sudah cukup proporsional, termasuk yang telah memberikan pernyataan dan opini dalam konteks ini adalah al-Akh Haidar Bagir yang menjawab artikel Insists (Republika, 20 Januari 2011) tentang tawaran solusi damai. Saudara Bagir yang termasuk paling rajin menerbitkan buku-buku Syiah telah memaparkan “tiga kelemahan“ versi beliau-yang sesungguhnya dalam konteks ini perlu dilengkapi agar tidak menimbulkan asumsi yang keliru.

Pertama, soal generalisasi. Kajian tentang Syiah Itsna Asyariah (Syiah 12) tidak digeneralisasi sebab kepustakaannya paling banyak dan mudah didekati ketimbang Syiah yang lain, seperti Ismailiyah, Kaisaniyah, dan Qurabiyah. Kitab-kitab rujukan Syiah Itsna Asyariah atau Ja'fariah adalah kitab Empat (al-Kutub al-Arba'ah, yaitu: Al-Kafi, Man La Yahdhuruhul Faqih, Tahdzib al-Ahkam, dan Al-Istibshar), dan paling otoritatif adalah Al-Kafi yang di dalamnya ada bab “Al-Hujjah“ berisi argumen penting tentang pokok-pokok agama (Ushul alDien).

Misalnya, teks Al-Kafi ketika menyebut kitabullah mengatakan bahwa “Alquran yang diturunkan Jibril kepada Nabi Muhammad itu 17 ribu ayat. (Al-Kafi, I/634).“

Karena itu, Abu Ja'far bersabda bahwa “Siapa yang mengaku mengumpulkan seluruh isi Alquran sebagaimana diturunkan, maka ia pembohong. Tidak ada yang menghimpun dan menghafalnya seperti apa yang diturunkan oleh Allah kecuali Ali bin Abi Thalib dan para imam sesudahnya.“ (AlKafi, I/228). Inilah yang tersurat di dalam teks hadis Syiah Itsna Asyariah.

Karena itu, jika ada pendapat lain (tersirat) yang menerima Mushaf Usman sebagaimana disebutkan al-Akh Haidar, tentu antagonistis dengan realitas ini.
Apalagi Usman pun tidak luput dari diskualifikasi mayoritas Syiah sehingga timbul pertanyaan, bagaimana mungkin mushafnya diterima, tetapi yang menghimpunnya dicerca.

Sementara itu, perlu diketahui bahwa Al-Kafi yang disusun oleh Imam al-Kulayni (wafat 329 H) ini telah banyak mendapat pujipujian dari para imam dan pembesar ulama Syiah sendiri. Misalkan, an-Nury yang yakin bahwa Al-Kafi sudah dikoreksi Imam Mahdi (An-Nury malah mengarang kitab berjudul Fashl al-Khitab fi Itsbati Tahrifi Kitab Rabb al-Arbab, yang meyakinkan Alquran mengalami `tahrif besarbesaran'. Dan, ini sejalan dengan ulama ahli hadis Syiah lainnya, seperti al-Kufi, al-A'yasyi, dan an-Nu'many).

Di samping itu, an-Najashi menyebut al-Kulayni sebagai “orang paling tepercaya“ (authaq al-Nas), sedangkan Syekh al-Mufid menyebut karyanya sebagai “kitab paling agung“ dan al-Astabaradi mengatakan bahwa “belum ada sebuah kitab yang ditulis dalam Islam yang dapat menyamai AlKafi. Majalah Waris No 14/Th IV/Muharram-Safar 1419 H, hlm 13 (yang diterbitkan Kedubes Iran di Jakarta) menyebut hadis-hadis al-Kulayni ini telah “diakui lawan dan kawan“.

Berdasarkan sumber dari Syiah sendiri, ini bermula dari keyakinan yang berbeda dengan mayoritas mengenai Alquran terse ` but, bukan sekali-kali karena generalisasi, apalagi bermaksud untuk menukil pandangan yang ganjil (syadz) sebagaimana dikemukakan.

Kedua, pandangan yang mengambil contoh adanya khazanah yang mengatakan bahwa terdapat pernyataan Alquran tidak lengkap bukanlah pandangan Sunni. Rasanya mungkin saja ada riwayat yang menulis seperti itu, tetapi tidak mewakili pandangan jumhur (mayoritas ulama). Apalagi, kebiasaan segelintir penulis Syiah ada yang suka menyamar (dalam kemasan taqiyah) sebagai Sunni sehingga khazanah ini digunakan sebagai rujukan yang kemudian dengan lantang dikatakan “Hadza min Ahlis Sunnah....“ (Ini dari ahlusunah).

Perlu ada verifikasi (tarjih) atas data-data yang menyimpang itu secara serius, terutama dari para mufasir yang otoritatif agar kemudian tak ada dusta setelah itu.

Ketiga, soal Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang sering dikatakan 80 tahun atau ada yang menyebutkan 70 tahun, bahkan 100 tahun dikecam di atas mimbar. Taruhlah riwayat ini benar (hadis Nabi saja dipalsukan, apalagi riwayat sesudah beliau SAW wafat).

Tetapi, mengapa harus dikaitkan dengan ahlusunah? Bukankah sejak awal yang mengecam Ali bin Abi Thalib itu kaum Khawarij, bahkan sampai mem bunuhnya? Malah, sesudahnya pun mereka tetap saja mencerca Ali dan keluarganya. Jelas bahwa perbuatan buruk itu tidak pernah menjadi kesepakatan ahlusunah waljamaah (aswaja). Karakter aswaja tak pernah berubah dalam menghormati dan mengagungkan Ahl Bayt Rasulullah SAW, tetapi tentu saja tanpa ghuluw dan pengultusan.

Keempat, saya menghormati `fatwa' Ayatullah Ali Khomenei yang melarang penghinaan terhadap Sunni. Namun, apakah Khomeini tahu yang terjadi di lapangan; di mana para tamatan Qum yang pulang ke Tanah Air menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gerakan syiasisasi yang lantas menyebabkan Sunni cemas? Juga, apakah sudah tahu masih terus berlangsungnya penistaan terhadap para pemuka sahabat dan kedua istri Nabi SAW (`Aisyah dan Hafshah), pelecehan terhadap hadis-hadis Bukhari dalam kemasan “kajian ilmiah sejarah“ sebagai pembenar? Selain itu, ada penguasaan masjid yang kemudian azan Maghribnya diundur sampai gelap malam. Ada pula pengambilalihan madrasah, kemudian diganti asasnya dari aswaja. Inilah hakikatnya yang menjadi pemicu ketegangan antara Sunni-Syiah selama ini yang perlu dipahami dengan penuh kearifan.

Menurut saya, ketegangan Sunni-Syiah ini harus segera dicari solusinya untuk tujuan Indonesia yang damai. Hemat saya, metode yang terbaik adalah kita mencari akar permasalahannya terlebih dahulu sembari melakukan pencegahan.

Penulis setuju dengan pernyataan Prof DR Mahfud MD tatkala merspons kasus Sampang: adili pelaku kekerasan, tetapi juga adili yang melakukan penistaan/penodaan agama.

1.09.2012

ISRAEL HANCUR TAHUN 2022 ??!! ( EDISI 1 )

"*(¯`*•.¸♥ بِسْــــــ…ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ ♥¸.•*´¯)*"

Runtuhnya Israel Menurut Hitungan angka dan Tahun

Materi ini panjang, tetapi menarik dan diharapkan anda tertarik untuk menyimaknya. Materi ini sebagai bukti sampingan. Tidak lebih, dia telah tersebar dikalangan umat islam dan anda diharapkan menyimaknya saja! Tidak diragukan lagi bahwa peristiwa – peristiwa ini pasti akan menjadi nyata. Kapan terjadinya? Hanya Allah SWT yang lebih tahu. Karena itu kita tidak boleh meninggalkan jihad dan persiapannya hanya karena perkara – perkara yang tidak tetap , sebab sikap seperti ini adalah sikap menyerah dan pasrah.

Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab sahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosulullah SAW bersabda:“

عن أبى هريرة أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال « لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون ، حتى يختبئ اليهودى من وراء الحجر والشجر ، فيقول الحجر أو الشجر : يا مسلم يا عبد الله هذا يهودى خلفى فتعال فاقتله ، إلا

الغرقد فإنه من شجر اليهود – رواه مسلم

kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslim memerangi orang – orang yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon lalu batu atau pohon itu berkata:” wahai muslim, wahai hamba Allah, ini orang yahudi, kemari dan bunuh dia,” kecuali pohon gharqad karena dia adalah pohon yahudi.”

☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥

Disini akan dibahas takwil nubuat Al-Qur’an yang telah menjadi nubuat taurat. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra: ” Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:4-6).

☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥

Dalam sebuah makalah ( tentang sistem/tata dunia baru ) yang ditulis oleh penulis irak yang bernama Muhammad Ahmad

Ar-Rashid. dijelaskan hal – hal sebagai berikut.

Ketika Israel dinyatakan berdiri pada tahun 1948, seorang perempuan tua yahudi mendatangi ibu Muhammad Ahmad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. padahal orang – orang yahudi sedang bersuka cita. setelah siibu menanyakan sebab dia menangis, perempuan yahudi menjawab :” sungguh berdirinya negara yahudi ini akan menjadi sebab mereka (orang-orang yahudi) dibinasakan.”. Ar-Rasyid mengatakan bahwa ia mendengar perempuan tua itu mengatakan bahwa negara israel akan berdiri selama 76 tahun. wwanita tua itu pasti telah mendengar dari para rabi ( pendeta ) yahudi dan tidak terbayangkan bahwa ini bersumber dari prediksi – prediksi atau analisa – analisanya yang khusus.

1. Negara Israel, sesuai dengan ramalan yang samar ini, berdiri selama 76 tahun (19 x 4). hitungan 76 tahun tersebut diduga tahun komariah dan karena orang – orang yahudi menggunakan tahun komariah dan menambahkan satu bulan untuk setiap tahunnya demi penyesuaian antara tahun komariah dan tahun syamsiah. tahun 1948 M sama dengan tahun 1367 H. Sesuai dengan hal ini, apabila ramalan ini benar israel berdiri hingga tahun 1443 H ( 1367 + 76).

2. Dalam surat Al-Isra dinamakan juga surat Bani Israil. ppermulaan surat ini berbincang tentang nubuat yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Musa as dalam Taurat. Nubuat ini menyebutkan dua perusakan yang dilakukan oleh Bani Israil di bumi yang diberkahi dalam bentu bersama – sama atau bentuk negara, yang dilakukan dengan diiringi dengan kesombongan. Allah SWT berfirman :” Dan Kami berikan kepada Musa, kitab ( taurat) dan Kami jadikannya petunjun bagi Bani Israil ( dengan Fiirman ),’janganlah kamu (mengambil (pelindung ) selain Aku.((wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sungguh dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:2-6).

Perusakan pertama dilakukan sebelum zaman Islam, sedangkan yang kedua dan yang terakhir, menurut data – data, itu adalah berdirinya negara israel tahun 1948 di palestina. perlu diperhatikan bahwa ungkapan wa’d al-akhirah hanya digunakan dua kali dalam al-quran: pertama, dalam pembahasan tentang saat kedua ( ayat 7), kedua, pada ayat 104 ( keduanya dalam surah al-isra). apabila kita menghitung kata – kata dari permulaan pembahsan tentang nubuat ( Dan Kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat)…) sampai akhir pembahasan nubuat (…tetapi apabila masa berbangkit datang. Niscaya kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur) kita akan menemukan bahwa jumlah katanya ada 1.443 buah ini angka yang sesuai dengan angka yang telah disimpulkan oleh Al-Rasyid dala poin pertama ( 1367 +76 = 1443 H)

3. Rasulullah berhijrah pada tanggal 20 september 622 M. menurut Ibnu Hazm, para ulama sepakat bahwa peristiwa Isra Mi’raj terjadi satu tahun sebelum hijriah, yakni pada tahun 621 M, meskipun Ar-Rasyid ragu atas ijmak ini, pendapat yang kuat adalah yang menetapkan tahun 621 M. begitu juga tidak terbayang bahwa permulaan surah Al-Isra terlambat turun dari peristiwa isra Mi’raj. Atas dasar ini, apa bila nubuat tersebut benar, masa akhir israel adalah 1443 H. Maka dari itu, tahun komariah (hijriah) dari waktu turunnya nubuat hingga runtuhnya israel adalah 1444H, sebab peristiwa Isra terjadi satu tahun sebelum hijrah. Angka 1444 H adalah 19 x 76. perhatikan, 76 ini adalah jumalah tahun komariah usia israel. maksudnya, masa turunnya nubuat hingga turunnya israel adalah 19 dikaliakan umur israel 76 tahun.

4. Pada tahun 935 SM Nabi Sulaiman as. wafat. Negaranya pun terpecah dan kehancuran muali tampak. Atas dasar ini, kerusakan pertama yang disebutkan dalam permulaan surah Al-Isra adalah tahun 935 SM, sedangkan akhir kerusakan kedua ( dan yang terakhir ) adalah tahun 2022 M atau tahun 1443 H. Bilangan tahun sejak kerusakan israel pertama (935 SM) sampai terjadinya peristiwa Isra (621 M) adalah 1556 tahun syamsiah, sedangkan jumlah tahun sejak peristiwa Isra Mi’raj sampai terjadinya kerusakan kedua adalah 1444 tahun komariah. Yang menarik adalah bilangan 1556 adalah jumlah kata dalam surah Al-Isra. Muncul pertanyaan, apakah para ulama sepakat bahwa nabi Sulaiman meninggal pada tahun 935 SM? jika ingin mendapatkan jawaban yangsingkat, pembaca dapat membuka kitab al-munjid fi al-lugah al-arabiyah pada entri sulaiman. selain itu banyak buku sejarah menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 935 SM. meskipun demikian, ada beberapa referensi yang menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 930 SM atau 926 SM. pada masa sekarang, tidak mudah bahkan mustahil untuk memastikan atau menguatkan mana pendapat yang benar. karena itu Al-Quran lah yang menetapkan.

5.Dalam bilangan harus terdapat kesesuaian dengan yang terbilang, terlepas dari sesuatu yag kita hitung. terkadang kita menghitung huruf,kata,surah dan sebagainya, tetapi dalam satu kasus, kita hanya menghitung huruf, kata dan seterusnya. Al-Quran berbicara mengenai meninggalnya Nabi Sulaiman hanya dalam surah Saba’ ayat 14, Allah SWT berfirman : ” maka ketika kami telah menetapkan kematian atasnya ( Sulaiman), tidak ada yang menunjukan kepda mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya..”. Huruf fa ( pada kata falamma) menunjukan makna pengurutan dan penjelasan. huruf fa disini adalah penyambung antara pembahasan mengenai puncak kerajaan sulaiman dalam ayat 13 dan ayat 14. jumlah huruf permulaan surah saba sampai akhir ayat 13 dan sebelum pembicaraan tentang kematiannya adalah 934 huruf, setelah itu ditambah huruf fa sehingga menjadi 935 huruf. Nabi Sulaiman wafat pada tahun 935 SM. Dengan demikian Ar-Rasyid menguatkan angka 935 sebagai tahun wafatnya nabi Sulaiman sebagaiman yang didapat dalam buku-buku sejarah.

Ar-Rasyid telah memperhatikan bahwa ayat 13 ( ayat yang membicarakan tentang puncak kerajaan sulaiman dan yang mendahului ayat yang berbicara tentang kewafatannya) terdiri atas 19 kata dan 84 huruf. berapakah hasil perkalian kedua bilangan tersebut ( 84 x19), hasilnya adalah 1596.Jika kita telah mengetahui bahwa Nabi Sulaiman berkuasa selama 40 tahun, seperti yang ditulisa dalam perjanjian lama, setelah dikurangi massa kekuasaannya ( 1596-40) sisanya adalah 1556. bilangan iniadalah jumlah tahun sejak wafatnya nabi Sulaiman hingga peristiwa Isra Mi’raj tahun 621 M. Disamping itu, ini jumlah kata dalam surah al-Isra. Ar-Rasyid juga memperhatikan bahwa angka bilangan 1556 ( 1+5+5+6) adalah 17. begitu juga angka bilangan tahun wafatnya nabi Sulaiman 935 ( 9+3+5) adalah 17. dapat dilihat bahwa angka 17 merupakan nomor urutan surah Al-Isra dalam al-quran, sedangkan angka 17+17 = 34 adalah nomor urut surah Saba. (cak you tube)

☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥

☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥☆.¸¸.♥

INSYA ALLOH BERSAMBUNG ..!!

Mengukir kebaikan di atas batu

Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Suami bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya... Dan bila sesuatu yg baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya."

Sahabat,Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu. Yang terpenting dari pelajaran di atas, adalah :

"Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yg MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ...."

1.08.2012

Harga nafas kita

Sahabat pernakah kita menanyakan harga Oksigen di apotik?
Jika belum tau +/- Rp.25 Ribu / liter

Sahabat pernakah kita menanyakan harga Nitrogen ke apotik?
Jika belum tau +/- Rp.9950/ liter

Tahukah kita bahwa dalam sehari manusia menghirup 2880 liter Oksigen dan 11.376 liter Nitrogen. Jika dihargai dengan Rupiah maka Oksigen dan Nitrogen yang kita hirup akan mencapai Rp.170 jutaan/hari/manusia

Jika dalam satu hari kita hitung Rp.170 juta. Maka dalam sebulan sekitar Rp.5.1M/orang

Orang yang paling KAYA di dunia ini pun tidak akan sanggup membiayai biaya nafas hidupnya dan Allah SWT. Memberikan pada kita secara GRATIS!

Masihkah ada yang menghalangi untuk bersyukur, meninggalkan perintah-Nya serta melalaikan kewajiban kita sebagai hamba2Nya?

1.06.2012

Pohon itu dan anak kita

Di sebuah pulau, Solomon namanya…

Terdapat sebuah pohon, pohon yang sangat besar. Kokoh kuat menjulang tinggi…

Penduduknya (yang masih primitif) merasa terganggu dengan ukuran pohon tersebut, lalu berupaya merobohkannya…

Berbagai upaya dan alat digunakan oleh mereka demi merobohkan pohon raksasa itu, namun hasilnya nihil. Pohon itu tetap perkasa tegak berdiri…

Akhirnya Ketua Adat meminta agar penduduk secara bersamaan meneriaki saja pohon itu. Berhari-hari penduduk mengelilingi dan memanjat setiap dahan pohon itu sampai puncaknya, lalu berteriak-teriak menyumpahinya…

Sampai hari ke empat puluh rontoklah daun-daunnya, melengkung dahan-dahannya, mengelupas kulitnya dan muncul akar-akarnya mencuat di atas tanah…dan robohlah si raksasa itu…

Bila pohon itu adalah anak kita. Anak yang dilahirkan dengan potensi dahsyatnya masing-masing. Kita teriaki dia, kita bentak-bentak dia, kita marah-marahi dia – anak kita itu – berapa harikah dia akan bertahan ???

Berapa kali kita membentak mereka dalam sehari, Berapa kali rona ketakutan tergambar di wajahnya yang suci, berapa kali tubuhnya menggigil saat kita – raksasanya – sedang murka ???

Pohon raksasa itu begitu besar dan kuat, hanya dalam 40 hari, roboh tak berdaya dengan hanya diteriaki. Sementara mungkin anda, saya, kita, para orangtua dan para guru, berbilang bulan bahkan bisa jadi bertahun-tahun membentak anak-anak kita…

Saya yakin tanpa bentakan dan teriakan yang tidak perlu menjadi menu sehari-hari anak kita. Saat ini anak kita sebenarnya bisa jadi jauh lebih baik, bila sejak awal menunya adalah ucapan terimakasih, penghargaan, dan penjelasan. Tidak ada kata terlambat, rubah sekarang!

Selamat menjadi orangtua dan guru hebat… :-)

Antara sandal jepit dan korupsi milyaran rupiah

Dari Aisyah RA, bahawasanya kaum Quraisy dibimbangkan dengan sebuah peristiwa di mana seorang wanita dari Bani Makhzumiyah mencuri (dan wajib dipotong tangannya).

Mereka berkata, "Siapakah yang berani membicarakan masalah wanita ini kepada Rasulullah SAW (agar dimaafkan)?" Kemudian mereka berkata: "Tidak ada rasanya seseorang pun yang berani membicarakan masalah ini (supaya dimaafkan) selain Usamah bin Zaid, sahabat yang dicintai Rasulullah SAW.

Kemudian Usamah membicarakan hal tersebut pada beliau. Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Apakah engkau hendak meminta dihapuskannya hukuman yang telah ditentukan oleh Allah SWT?" Beliau kemudian berdiri dan berkhotbah,

"Bahwasanya dibinasakannya orang-orang yang ada sebelum kalian adalah karena apabila ada yang mencuri dan ia termasuk golongan orang mulia di kalangan mereka, maka orang tersebut dibiarkan saja (tidak dihukum), sedangkan apabila yang mencuri itu adalah orang yang lemah, maka mereka mengeksekusinya. Demi Allah seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, sungguh akan aku potong tangannya." (Muttafaq 'alaih)

1.02.2012

17 alasan ulama Islam mengkafirkan kaum Syi’ah

SEJUMLAH tujuh belas doktrin Syi’ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum muslimin sebagai bagian dari pengamalan doktrin taqiyah (menyembunyikan Syi’ahnya). Ketujuh belas doktrin ini terdapat dalam kitab suci Syi’ah:

Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki (Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India).

Jelas Doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah SWT QS: Al-A’raf 7: 128, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki”. Kepercayaan Syi’ah diatas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam Syi’ah dengan Allah dan doktrin ini merupakan aqidah syirik.

Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin sebagaimana termaktub dalam surat Al-Hadid, 57: 3 (Rijalul Kashi hal. 138).

Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran Syi’ah yang berdusta atas nama Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi’ah menempatkan Ali sebagai Tuhan. Dan hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi’ah terhadap kaum muslimin dan kesucian aqidahnya.

Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah (Ushulul Kaafi, hal. 83).

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib (Ushulul Kaafi, hal. 84).

Keinginan para imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kaafi, hal. 278).

Para imam Syi’ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam (Ushulul Kaafi, hal. 158).

Para imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui (Ushulul Kaafi, hal. 193).

Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi para imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi (Ushulul Kaafi, hal. 40).

Menurut Al-Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi’ah), Bahwa Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah Allah bersifat bada’ (Ushulul Kaafi, hal. 232).

Para imam Syi’ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi’ah bersifat Ma’sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi’ah, tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran) Allah atas langit dan bumi (Ushulul Kaafi, hal. 165).

Para imam Syi’ah sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).

Yang dimaksud para imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali (Ushulul Kaafi, hal. 109)

Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi, hal. 670). Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat Al-Qur’an An-Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie ‘Aliyyin nuuran mubiinan”. (Fashlul Khitab, hal. 180).

Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kaafi, hal. 671).

Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam Syi’ah (Haqqul Yaqin, hal. 519 oleh Muhammad Baqir Al-Majlisi).

Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw. (Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).

Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata mereka, imam Ja’far berkata kepada temannya: “Wahai Muhammad, kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi kepadaku.” (Al-Istibshar III, hal. 136, oleh Abu Ja’far Muhammad Hasan At-Thusi).

Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir al-Majlisi).

Ketujuhbelas doktrin Syi’ah di atas, apakah bisa dianggap sebagai aqidah Islam sebagaimana dibawa oleh Rasulullah Saw. dan dipegang teguh oleh para Sahabat serta kaum Muslimin yang hidup sejak zaman Tabi’in hingga sekarang? Adakah orang masih percaya bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam? Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, barangsiapa yang tidak MENGKAFIRKAN aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk Kafir.

Semua kitab tersebut diatas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi’ah yang posisinya seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, Nasa’i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin. Oleh karena itu, upaya-upaya Syi’ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi’ah adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah dusta dan harus ditolak tegas !!!.

Sumber: Risalah Mujahidin, edisi 9, th 1 Jumadil Ula 1428 / Juni 2007

Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/31/17123-17-alasan-ulama-islam-mengkafirkan-kaum-syiah.html#ixzz1iMNnyaaT