10.26.2010

Foke, ternyata bukan ahlinya!

“Serahkan Pada Ahlinya”, begitulah slogan dari pasangan calon gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto saat pilkada Jakarta beberapa tahun yang lalu. Fauzi Bowo; yang sudah sekian tahun berpengalaman di jajaran pejabat DKI Jakarta; tampaknya cukup percaya diri menyebut dirinya ahli dalam menangani masalah-masalah yang menggunung di Jakarta.

Sekedar mengingatkan, masalah-masalah di Jakarta begitu berderet-deret seperti maalah kemacetan, transportasi massal, derasnya urbanisasi, persampahan, perumahan kumuh, lingkungan hidup dan ancaman banjir.

Ternyata mayoritas rakyat Jakarta dalam alam bawah sadarnya masih menganut konsep Ratu Adil atau Satria Piningit sehingga ketika Fauzi Bowo menyatakan diri sebagai ahli masalah Jakarta serentak mayoritas mendukungnya sebagai gubernur DKI Jakarta.

Bukti bahwa mayoritas rakyat Jakarta percaya bahwa Fauzi Bowo-lah solusi atas masalah di Jakarta ini. Entah, janji dan slogan itu apakah sudah terpenuhi sekarang, hanya rakyat Jakarta yang bisa menilai dan merasakannya.

Dari sekian masalah, tradisi banjir adalah salah satu masalah serius bagi warga Jakarta. Harap maklum saja karena Jakarta memang berada di bawah permukaan air laut, seperti negeri Belanda sana.

Belakangan ini, Jakarta kerap diguyur hujan. Hujannya sangat awet pula, sehingga pada puncaknya sempat membuat Jakarta lumpuh. Seperti tadi malam, hampir semua wilayah di kota yang sangat padat kendaraan ini macet total.

Masalah banjir dan macet agaknya tidak bisa lepas di ibu kota. Musibah ini sepertinya benar-benar tidak bisa diatasi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pun sampai kini dinilai oleh banyak kalangan belum melakukan hal yang berarti menyelesaikan masalah krusial ini.

Di musim kampanyenya pada pilkada beberapa tahun lalu, Foke, selalu dengan mantap tanpa ragu menyerukan slogan “Serahkan pada Ahlinya”. Di hadapan khayalak dan rakyat dia berteriak meyakinkan.

Artinya bahwa, masalah banjir, kemacetan, pengangguran, kekerasan, premanisme, kemiskinan, dan lain-lain, serahkanlah kepada Foke. Fokelah ahlinya.

Tapi pertanyaannya kemudian, apa yang sudah dilakukan oleh Foke? oleh Prijanto? Faktanya, banjir dan macet bahkan semakin tak tertahankan di hampir semua titik di Jakarta. Maka slogan “Serahkan pada ahlinya”, masihkah ada artinya?

Foke malah menyalahkan hujan yang turun terus menerus. Celaka, pemimpin apa yang telah kita pilih ini? Menyalahkan hujan.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah saw mengatakan; “Idzaa wussidal amru ilaa ghoiri ahlih, fantadziris saa’ah! ‘Apabila suatu perkara diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”

Ternyata, jika yang terjadi adalah banjir terus menerus menerjang Jakarta tanpa ada penanggulangan yang berarti, apakah benar-benar warga Jakarta menyerahkan urusan kepada ahlinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar